Pembagian Jenis Tanaman Untuk Program Rotasi




Tanilokal - Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal sekaligus mengurangi serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman, maka kita harus mengetahui kelompok famili tanaman yang dibudidayakan. Dengan mengetahui kelompok famili tanaman tersebut, kita dapat melakukan program rotasi sepanjang tahun dengan baik.

Kelompok tanaman yang paling umum dalam rotasi tanaman meliputi; leguminosa, brassica, tanaman biji-bijian atau serealia, umbi, buah dan sayuran.

Leguminosa

Leguminosa memiliki peran yang penting dalam sistem rotasi tanaman. Kemampuan legum adalah memfiksasi Nitrogen di udara dan dirubah menjadi amonium. Sehingga nitirogen dapat dimanfaatkan oleh tanaman dengan bantuan bakteri rhizobium sp di akarnya.

Selain itu daun dan batang tanaman legum juga mengandung nitrogen, phospor dan kalium. Ketiga jenis nutrisi tersebut akan tersedia bagi tanaman cash crop setelah biomassa tanaman legum teurai di tanah. Sehingga leguminosa bisa dibilang produk lengkap sumber pupuk berkualitas tinggi. 

Leguminosa yang bisa tumbuh di Indonesia diantaranya; kacang kedelai, kacang hijau, buncis, kembang telang atau kacang kupu (Clitoria ternatea), kacang lab-lab (Lab-lab purpureus) dan alfalfa (Medicago sativa L.). 

Jumlah serapan Nitrogen yang dapat difiksasi oleh tanaman legum bervariasi, mulai dari 50-250kg/ha. Puncak kandungan Nitrogen yang difiksasi oleh legum adalah saat memasuki fase generatif yaitu saat awal berbunga. 

Brassica
Tanaman brassica atau sawi-sawian memilki kemampuan dalam menghasilkan senyawa Alelokimia (allelochemical) atau biokimia yang dihasilkan oleh tanaman yaitu glukosinolat. Senyawa tersebut dilepaskan oleh tanaman ketika biomassa tanaman terurai di tanah. Glukosinolat bersifat racun bagi biji tanaman, jamur, nematoda, bakteri dan beberapa jenis serangga. Sehingga tanaman ini cocok sebagai tanaman pestisida dan herbisida alami.

Tanaman brassica meliputi sawi hijau, sawi putih, kubis, kembang kol dan brokoli. Penggunaan tanaman jenis brassica sebagai cover crop yang paling umum adalah sawi hijiau. Selain harga benih sawi hijau yang terjangkau, tanaman sawi hijau juga mampu tumbuh dengan baik di daerah dingin (pegunungan) maupun daerah panas (dataran rendah). 

Tanaman Biji-bijian atau serealia
Akar serabut yang dalam merupakan ciri tanaman biji-bijian. Kelompok tanaman ini berfungsi sebagai tanaman cash crop atau dipanen bijinya sebagai sumber penghasilan. Nitrogen merupakan nutrisi makro utama yang dibutuhkan oleh tanaman ini. Sehingga penamam jagung ataupun padi, dilakukan sesudah penanaman leguminosa yang difungsikan untuk mengisi ulang bahan organik dan nutrisi makro yang dibutuhkan oleh tanaman biji-bijian.

Usahakan untuk tidak melakukan pengolahan lahan seperti pembajakan atau pembalikan tanah pada saat penanaman padi maupun jagung. Hal ini dikarenakan sistem perakaran yang telah terbentuk dan membuat jaringan di tanah apabila terdekomposisi akan membuat chanel (saluran) bagi masuknya oksigen dan air kedalam tanah. 

Selain itu akar tanaman biji-bijian sangat mudah terurai di dalam tanah sehingga menjadi sumber makanan bagi organisme yang pada akhirnya akan meningkatkan kandungan bahan organik. 

Dikarenakan dalam sistem rotasi tanaman kita sebisa mungkin mengembalikan residu tanaman mulai dari daun, batang dan bunga di permukaan tanah, maka untuk memudahkan pertumbuhan tanaman di lahan yang tertutup dengan mulsa, bibit yang ditanam sudah tumbuh minimali berdaun 4-5 helai. Hal ini dikarenakan apabila kita menanam biji di lahan yang tertutup mulsa akan sulit berkecambah bahkan mati, karena tidak terkena sinar matahari dan suhu permukaan tanah yang dingin.

Tanaman Umbi


Kentang, Ketela, bawang, Wortel dan Lobak masuk kategori tanaman umbi yang mampu memperbaiki struktur tanah yang keras dan kompak. Budidaya tanaman umbi paling cocok dilakukan saat musim kemarau. Dengan tumbuhnya umbi di dalam tanah, menyebabkan oksigen dan air lebih mudah masuk ke dalam tanah. Dari kemampuan tersebut mikroorganisme akan mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup untuk pertumbuhannya, sehingga populasi mikroorganisme akan meningkat. 

Yang perlu kita perhatikan adalah hindari penanaman tomat dan terong setelah panen kentang. Karena tanaman tersebut masih satu famili, sehingga resiko serangan busuk akar akan tinggi. Selain itu umbi-umbian membutuhkan nutrisi berupa Nitrogen yang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan tanaman dari famili sereal. Maka penanaman umbi-umbian dapat dilakukan setelah tanaman sereal. 

Tanaman Buah
Golongan tanaman buah semusim yang sering dibudidayakan di daerah tropis diantaranya labu, semangka, melon dan tomat. Tanaman ini sifatnya merambat dan berdaun lebar, sehingga mampu menekan pertumbuhan gulma. Cahaya matahari tertutupi oleh dedaunan yang lebar dan lebat, sehingga biji gulma tidak dapat tumbuh ataupun berkecambah. 

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tanaman buah paling baik dibudidayakan setelah pemotongan leguminosa sebagai pupuk dan mulsa organik. Namun tanaman buah semusim dapat ditanam dengan cara tumpangsari dengan sayuran tanpa mengganggu produktifitas, sehingga untuk meningkatkan keuntungan dalam budidaya tanaman buah semusim dilakukan tumpangsari dengan sayuran.

Sayuran 


Untuk pertanian organik yang berkelanjutan, tanaman sayuran merupakan tanaman yang paling menyenangkan untuk dibudidayakan. Selain waktu panen yang lumayan singkat, budidaya sayuran yang beraneka macam dan ditanam dengan cara selang-seling ditiap larikan akan menghasilkan keindahan tersendiri dari keanekaragaman bentuk maupun warna tanaman. 

Kebutuhan nutrisi tanaman sayuran tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan sereal. Sehingga tanaman ini cocok ditanam setelah tanaman sereal atau bahkan saat rotasi tanaman ketiga. Sebagai contoh rotasi empat tanaman adalah; leguminosa > sereal > umbi-umbian > sayuran. Rotasi tersebut diulang terus sepanjang tahun. 




Namun untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas dari sayuran yang kita budidayakan, ada baiknya untuk tidak melakukan tumpangsari antara sayuran dengan tanaman buah apabila dilakukan empat tanaman dalam sistem rotasi yang kita pakai. Hal ini dilakukan untuk menekan kompetisi nutrisi makro dan mikro dalam tanah yang mulai menipis setelah penanaman sereal dan umbi-umbian.

Sumber :
Gambar :
http://ridgeviewgardencentre.com/wp-content/uploads/2015/08/119.jpg
http://www.charlesdowding.co.uk/wp-content/uploads/2015/01/feb15-c-journal-by-May-the-new-bed-has-salad-onions-lettuce-picked-already-peas-for-shoots-spinach.jpg
http://resourcegroupsolutions.com/wp-content/uploads/2015/12/root-veggies-coastal.jpg


Comments

Popular posts from this blog

Makalah Kesehatan Anak Usia Dini

Mengenal Karakter Pohon Rambutan

Panduan Praktis Budidaya Bawang Merah Di Lahan Sawah Bekas Padi